Atau bisa juga * Read more: http://syamsudinnamaku.blogspot.com/2011/02/cara-membuat-pesan-pembuka-dan-penutup.html#ixzz1oJwESRxp onmousedown="return false"

Bagaimana Cara Membuat Air Terjun Kecil

Suara air mengalir yang dikenal memiliki efek menenangkan dan menenangkan, terutama jika Anda merasa stres atau cemas dari hari yang panjang di kantor. Ini adalah salah satu alasan mengapa menambahkan air terjun kecil untuk kebun rumah adalah populer di kalangan pemilik rumah di seluruh dunia.

Baik dekoratif dan terapi, menambahkan air terjun kecil untuk kebun Anda, indoor atau outdoor, adalah investasi yang layak. Namun, jika Anda yang ketat pada anggaran dan ingin membuat air terjun anda sendiri, anda dapat melakukan hal itu dengan mengikuti langkah-langkah:

* Membuat rencana dan memilih lokasi. Sebelum bekerja pada proyek air terjun Anda, pertama-tama penting untuk duduk dan membuat rencana untuk proyek Anda. Rencana Anda harus menyertakan desain air terjun Anda, bahan-bahan yang Anda butuhkan, ukuran air terjun Anda akan membuat, dan lokasi di mana air terjun Anda akan terletak di – di dalam rumah atau di luar rumah di kebun Anda. Lokasi merupakan faktor kunci dalam perencanaan proyek air terjun Anda karena menentukan seberapa besar atau kecil air terjun harus dan juga berperan dalam hasil keberhasilan proyek Anda.
* Beli hanya bahan terbaik. Setelah Anda telah mengatur rencana Anda, Anda sekarang dapat melanjutkan ke pembelian bahan yang akan Anda butuhkan. Dalam membeli bahan untuk proyek Anda, Anda harus mempertimbangkan dua faktor: biaya dan kualitas. Ingat bahwa tidak semua material yang mahal yang berkualitas tinggi, dan tidak semua bahan murah berkualitas rendah. Untuk mengetahui mana untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk bahan-bahan yang Anda butuhkan, itu adalah ide bagus untuk meminta teman atau tetangga yang memiliki air terjun di kebun mereka untuk saran. Mereka juga dapat memberikan ide-ide tentang bagaimana berimprovisasi untuk beberapa bahan-bahan untuk membantu Anda menghemat uang tanpa mengorbankan kualitas proyek Anda.
* Bersiap-siap untuk menggali. Setelah Anda memiliki semua bahan Anda siap, Anda sekarang dapat memulai proyek air terjun Anda. Mengukur ukuran air terjun dan kolam Anda berencana untuk melakukan perlawanan ruang di mana Anda ingin tempat itu. Tandai dimensi di tanah sehingga Anda dapat menggali ukuran akurat. Memiliki meter tongkat siap untuk membantu Anda menentukan kedalaman lubang yang Anda butuhkan untuk menggali kemudian mulai menggali. Landscapers menyarankan bahwa Anda harus menggali sebuah kolam yang satu setengah kali lebih besar dari air terjun yang sebenarnya ingin Anda buat. Setelah Anda telah menggali kolam Anda, sejalan dengan batu, kerikil atau kerikil.
* Dapatkan air yang mengalir. Setelah Anda telah mengatur kolam Anda, tidak saatnya untuk menginstal pompa air terjun Anda. Petunjuk Instalasi disertakan dengan kotak pompa. Ikuti petunjuk dengan cermat untuk menghindari masalah saat mendapatkan perangkat untuk memompa air untuk air terjun Anda. Pastikan bahwa semua wirings listrik yang diperlukan untuk menjalankan pompa dipasang secara aman untuk menghindari kecelakaan.

Setelah semuanya ada di tempat, tweak desain Anda sesuai dengan bagaimana Anda ingin air mengalir. Anda juga bisa menambahkan tanaman air kecil dan aksesoris lainnya untuk mempercantik air terjun Anda. Sorot air terjun proyek dengan menambahkan lampu sorot kecil yang akan menampilkan itu selama malam hari.

Cara Membuat Sabun Pencuci Piring

ei...kawan.. selagi harga barang naik...ngga da salahnya

kalo kita berkreativitas yang dapat b'guna dan mbantu

meringankan bebean ekonomi kita... nah..yang satu ini

buat ibu rumah tangga yang mo nyuci piring ada tips yang

kretif bagi anda...he..he..he...

bahan :

tepol 70cc
air bersih 250cc
soda ash 25gr
Natrium Clorida 15gr
pewarna makanan secukupnya
Bibit minyak wangi secukupnya


nie...cara membuatnya :
1. masukkan bahan no.2 ke tempat tepol, aduk hingga

merata. kemudian larutkan lagi bahan no.3 serta aduk

hingga bahan-bahan tersebut merata dan mencampur.

2.bahan no.5 dan no.6 kita masukkan kedalam larutan

tersebut diatas.

3.masukkan bahan no.4 sedikit demi sedikit. bila

pengadukan sudah terasa berat aduk terus sebab dengan

itu larutan akan menjadi cair dan siap pakai.

Cara Membuat Sabun Mandi

Membuat sabun mandi sendiri ternyata lebih asik dan jauh lebih bermanfaat daripada membeli sabun mandi di pasaran, sebab dengan membuat sabun sendiri, kita tahu apa saja kandungan yang ada dalam sabun tersebut.
Sabun mandi yang biasa kita pakai atau banyak di pasaran memakai bahan dasar SLS (Sodium Lauryl Sulfate). SLS ini adalah bahan yang dipakai untuk membuat detergent. SLS disebut juga surfactant (agen pembersih). Faktanya SLS juga dipakai untuk bahan pembersih lantai.
Kenapa pakai SLS? karena produsen bisa membuat sabun dengan harga yang murah.

Sabun natural mengandung gliserin alami yang sangat bermanfaat untuk menjaga kelembaban kulit, mencegah kulit menjadi kering. Anda tidak perlu memakai hand body lotion lagi, karena dengan memakai sabun natural kulit halus sepanjang hari.
* info dari http://heniez.multiply.com/journal/item/14

Cara Membuat Sabun Mandi akan diterangkan sebagai berikut:
**sumber dari http://ketrampilanhomeindustry.blogspot.com/2008/12/cara-membuat-sabun-mandi.html

Bahan-Bahan yang dibutuhkan :

1. Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Contoh: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai…
2. NaOH / KOH – Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun mandi.
3. Air – Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral.
4. Essential dan Fragrance Oils – Sebagai pengharum.
5. Pewarna – Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.
6. Zat Aditif – Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat “trace”.

Alat-alat yang dibutuhkan :

1. Sebuah masker sederhana - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
2. Kacamata - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
3. Sepasang sarung tangan karet - Dipakai selama pembuatan sabun.
4. Botol plastik - Untuk wadah air.
5. Timbangan dapur (dengan skala terkecil 1 atau 5 gram).
6. Kantong plastik kecil - Untuk menimbang NaOH/KOH.
7. Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen - Untuk menuangkan NaOH / KOH dan mengaduknya.
8. Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene - Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan air.
9. Wadah dari plastik - Untuk menimbang serta tempat air dan minyak.
10. Kain - Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun.
11. Plastik tipis - Untuk melapisi cetakan.
12. Cetakan.
13. Blender dengan tutupnya.
14. Kain - Untuk menutup blender.

Cara pembuatan :

Siapkan cetakan. Cetakan bisa apa saja. Bisa loyang yang diminyaki, baki plastik yang dialasi plastik tipis atau pipa PVC yang diminyaki. Siapkan cetakan yang cukup untuk menampung semua hasil pembuatan sabun.
Cetakan: Untuk cetakan anda bisa menggunakan kayu atau karton yang dilapisi plastik tipis, bahkan pipa PVC bisa dipakai. Jika menggunakan pipa PVC tutup bagian bawah dengan plastik yang diikat dengan karet gelang, semprotkan minyak ke dalamnya, tuangkan hasil sabun. Setelah mengeras buka tutupnya, dorong lalu potong akan menghasilkan sabun yang bulat.

Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih.

Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai...) sesuai dengan Resep.
Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender.
Hati hati tuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.

Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.

Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.

Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.
di 09:20

Air adalah sumber kehidupan. Kita tak bisa membayangkan jika sehari saja kita hidup tanpa air! Tentu saja tubuh kita akan kekurangan cairan (dehidrasi), tanaman akan mati, hewan-hewan juga kehausan, baju-baju kotor juga tidak bisa kita cuci, dan masih banyak lagi kerugian-kerugian lain bagi manusia jika tidak ada air.

Di pedesaan, sering kita dengar para petani bertengkar atau bahkan hampir saling membunuh gara-gara berebut air untuk mengairi sawah mereka. Ya, itulah air, sumber kehidupan manusia.

Berkaitan dengan air ini, masalah yang sering dihadapi oleh manusia adalah menemukan air yang bersih. Sungai-sungai yang ada di sekitar kita (khususnya di daerah saya) saat ini sudah benar-benar tercemar, apalagi mungkin di daerah metropolitan seperti Jakarta.

Pemerintah telah membuat suatu lembaga yaitu PDAM sebagai penyedia air bersih untuk masyarakat Indonesia. Namun, tidak semua masyarakat Indonesia menggunakan layanan PDAM untuk mendapatkan air bersih. Sebagian besar menggunakan sumur untuk mendapatkan air bersih tersebut.

Banyak sekali sekarang ini masyarakat yang membuat sumur bor untuk mendapatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari, di samping ada juga yang masih menggunakan sumur biasa.

Apakah dengan membuat sumur masalah untuk mendapatkan air bersih dan jernih serta aman untuk dikonsumsi telah teratasi? Ternyata tidak! Tidak semua sumur dibuat menghasilkan air sebagaimana disebutkan di atas. Hal ini terjadi karena kandungan zat-zat yang ada dalam tanah masing-masing tempat berbeda-beda. Penyebabnya tentu saja (menurut pendapat saya sebagai orang awam dalam bidang ini he….) karena pencemaran lingkungan. Untuk yang ingin lebih menambah wawasan tentang pencemaran lingkungan, silahkan kunjungi blog : biodenti.wordpress.com

Air yang dihasilkan dari sumur-sumur tersebut tidak semuanya dapat diminum, tidak semuanya pula airnya jernih. Contohnya di rumah saya he….. air sumur yang ada di rumah saya warnanya kuning, jadi bila dipakai untuk mandi rasanya ngga seger-seger karena katanya sih kandungan zat besinya banyak. Kalau lama kelamaan kita mandi pakai air itu, kuku-kuku pada kaki dan tangan kita warnanya jadi agak kekuning-kuningan. Bagaimana dengan gigi ???? Untuk saja pengaruh tersebut tidak berlaku pada gigi jadi gigi saya tetap putih cemerlang he…..

Saya udah coba berbagai cara untuk mengatasinya, dari mulai memakai Toas (saya ngga tahu pembaca ngerti ato ngga istilah toas, tapi saya ngga tahu nama lainnya, soalnya di daerahnya disebut toas) hingga memodifikasi bentuk sumur menjadi seperti gambar berikut :

Dengan memodifikasi sumur menjadi seperti gambar di atas, hasilnya lumayan airnya menjadi agak jernih dan gumpalan-gumpalan lumutnya menjadi berkurang, namun airnya masih saja agak kekuning-kuningan.

Saya sempet stress karena air ini, sudah dicoba berbagai cara namun masih saja hasilnya kurang memuaskan.

Akhirnya saya coba sekali lagi menggunakan Sitrun (Citric Acid), saya masukkan Sitrun tersebut dua bungkus ke dalam sumur dan ternyata hasilnya benar-benar di luar dugaan saya, airnya jernih sekali dan kalau dipake mandi bener-bener terasa segaaaaa……aaaar. Silahkan bagi saudara-saudaraku yang mempunyai masalah yang sama, tidak ada salahnya untuk dicoba. Namun, saya tidak menjamin ini akan berhasil juga di tempat saudara. Soalnya ini bukan hasil penelitian ilmiah, tapi ini ide dari seorang yang awam tentang yang begituan he……. Entah emang kebeneran atau emang itu solusinya yang jelas alhamdulillah air di rumah saya sekarang benar-benar jernih

es cendol

Bahan:

* 125 gram tepung beras
* 50 gram tepung sagu
* 75 cc air daun pandan/suji
* 450 cc air
* garam secukupnya

Bahan pelengkap:

* 200 gram gula jawa, rebus dengan 125 cc air sampai larut dan kental (sirup gula merah)
* 500 cc santan dari ½ butir kelapa, peras dengan air matang

Cara Membuat:

* Campur tepung beras dan sagu menjadi satu lalu cairkan dengan sebagian air.
* Didihkan sisa air dengan garam dan air daun pandan/suji.
* Masukkan cairan tepung ke dalam air yang sudah mendidih tadi, aduk rata, masak hingga matang dan kental.
* Saring adonan cendol dengan saringan cendol (berbentuk bulat-bulat pada permukaan saringannya) sambil ditekan-tekan sehingga ke luar dalam bentuk bulat pendek-pendek. Tampung cendol yang sudah disaring dalam baskom yang berisi air matang yang diisi es batu. Jika cendol sudah mengeras, saring, sisihkan.
* Cara menghidangkan: masukkan cendol ke dalam gelas, tuang sirup gula merah dan santan. Tambahkan dengan es batu atau es serut.

Untuk 4-5 gelas.

cara menbuat Plastik dari Kentang

KOMPAS.com — Pernahkah Anda berpikir bahwa kentang bisa dibuat menjadi plastik? Tentu banyak orang berpikiran, mustahil itu terjadi. Namun, bagi enam siswa SMAN 48 Jakarta, hal itu tidak mustahil. Melalui berbagai penelitian dan uji coba laboratorium, akhirnya mereka mampu menciptakan plastik dengan bahan dasar kentang.

Penemuan luar biasa ini telah mengantarkan tim SMAN 48 Jakarta menjadi juara pada Kompetisi Think Quest International 2011 yang diikuti sekitar 33.000 orang dalam 7.603 tim dari 52 negara. Penyerahan hadiahnya akan dilakukan di San Fransisco Bay Area, Amerika Serikat, Oktober 2011.

Penemuan plastik kentang ini berawal dari coba-coba dan sekadar mengaplikasikan teori yang mereka dapat di sekolah.

Bentuk, desain, dan ketebalan plastik yang mereka buat belum terukur secara jelas. Namun, temuan mereka telah membuka cakrawala baru bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Elastisitas plastik yang mereka buat dengan bahan dasar kentang ini sangat mirip dengan plastik pabrikan.

Selain berhasil membuat plastik dari kentang yang mereka sebut bioplastik, tim yang terdiri dari Villa Yohana (16), Muhammad Labib Nauvaldi (16), Ikhsan Habibi (15), Tuwendy (16), Faisal Arsya (16), dan Ben Hadi Pratama (15)—keenamnya kini duduk di kelas XI jurusan IPA—ini juga membuat kertas berbahan baku pelepah bambu.

Kertas yang dihasilkan dari pelepah bambu itu nyaris sama dengan kertas daur ulang yang sering kita lihat: berwarna coklat dan memiliki serat yang tebal.

Menurut Ben Hadi Pratama, anggota tim, ide awal membuat kertas dari bambu berasal dari Villa dan ide pembuatan plastik dari kentang ditawarkan oleh Labib.

"Awalnya, kami masih tanda tanya, apa benar bisa, soalnya hanya berdasar teori dan literatur. Lalu, kami praktikkan sekaligus melakukan penelitian atas prosesnya. Kalau berhasil kenapa, kalau tidak berhasil kenapa," kata Ben yang diiyakan kelima temannya. Dari situlah mereka menyempatkan diri tiap hari berkutat di laboratorium kimia sekolah mereka dan akhirnya berhasil.

Proses pembuatan plastik dari kentang dan pembuatan kertas dari pelepah bambu ini ternyata tidak terlalu rumit dan bisa dilakukan di rumah. Kepada Warta Kota, tim ini sempat menunjukkan dan mempraktikkan cara pembuatannya di laboratorium kimia sekolah.

Proses pembuatan plastik kentang

Untuk membuat plastik dari kentang, beberapa kentang mentah dicuci bersih, lalu diparut hingga agak halus. Parutan kentang itu dicampur air secukupnya dan diulek agar lebih halus. Setelah itu, parutan kentang disaring untuk membuang airnya sehingga hanya tersisa endapan putih, yakni sari pati kentang.

Sari pati kentang ini lalu dicuci lagi dan kembali disaring. Tunggu hingga mengendap. Endapan berupa tepung pati kentang ini lalu dicampur HCL atau asam cuka atau cuka dapur, gliserin, dan air secukupnya. Lalu, campuran pati kentang, HCL, gliserin, dan air ini dipanaskan di atas api sedang selama 15 menit sambil terus diaduk. "Nanti hasilnya akan seperti gel berwarna putih," kata Ben.

Gel dari sari pati kentang ini lalu ditetesi NaOH (natrium hidroksida) atau soda api, setetes demi setetes, lalu dites dengan ditempelkan ke kertas lakmus warna pink. Jika kertas lakmus itu berubah warna menjadi merah, tetesan soda api harus ditambah. "Sampai kertas lakmusnya berwarna biru atau hijau," kata Ben.

Jika gel yang ditetesi NaOH saat dites di kertas lakmus warna pink berubah menjadi biru atau hijau, gel ini siap menjadi plastik. Gel lalu siap dibentuk atau dituang di cetakan dan dijemur selama beberapa jam atau paling lama sehari sampai mengering. Setelah mengering, gel itu berubah menjadi plastik bening.

Kertas dari bambu

Proses pembuatan kertas dari pelepah bambu juga cukup sederhana. Pelepah bambu atau kulit pembalut batang bambu dicuci dan dipotong kecil-kecil, lalu dicampur dengan NaOH (natrium hidroksida) atau soda api dan direbus di atas api sedang selama dua jam. Sambil direbus, potongan pelepah bambu itu diaduk dengan pengaduk kayu. "Kalau pakai pengaduk berbahan metal, akan timbul sifat korosif, soalnya kan ada NaOH-nya," kata Vilia.

Setelah dua jam direbus, potongan pelepah bambu kembali dibersihkan dan dicuci, lalu dicampur dengan lem kertas secukupnya sambil diblender hingga menjadi bubur kertas. Bubur kertas ini siap dicetak dengan screen dan dibiarkan mengering beberapa jam. "Setelah kering, tinggal diambil dari screen dan jadilah kertasnya," tutur Vilia.

Kertas buatan Vilia dan kawan-kawan ini nyaris sama dengan kertas hasil daur ulang. Kertas mereka berwarna coklat dan memiliki serat yang tebal. "Kami sedang cari cara untuk membuatnya berwarna putih. Mungkin dicampur dengan pemutih baju atau klorin," katanya. Selain membuat kertas dari pelepah bambu dan bioplastik dari kentang, mereka juga menawarkan pembuatan kertas dari alga merah atau ganggang laut. "Kami tahu dari literatur bahwa kandungan seratnya tepat buat dijadikan kertas," ujarnya. (bum)

Membuat sabun mandi sendiri (part-1)

Membuat sabun mandi sendiri, ternyata lebih bermanfaat daripada membeli sabun mandi di pasaran, sebab dengan membuat sabun sendiri, kita tahu apa saja kandungan yang ada dalam sabun tersebut. Pernahkah kita berpikir bahwa kalau kita mandi dengan sabun yang dijual di pasaran sama saja kita mandi memakai Rin**, At**ck atau So K**n ? hehehe... Kalau gitu mandinya sekalian aja nyemplung ke mesin cuci.....

Tapi bener lho.... kalau dipikir- pikir, harga sabun mandi di pasaran itu khan berkisar antara Rp.1000 - 3000, nah..dengan harga tersebut, kira - kira sabun tersebut terbuat dari apa saja?, udah gitu masih pake iming - iming kulit kita bisa seputih kulit wanita Jepang, lha...emang dari sononya perempuan Jepang putih-putih.

Kembali ke sabun, kalau menurut beberapa website yang pernah aku baca, sabun mandi di pasaran memakai bahan dasar SLS (Sodium Lauryl Sulfate), nah.. SLS ini adalah bahan yang dipakai untuk membuat detergent. SLS disebut juga surfactant (agen pembersih). Dan jangan lupa ..... SLS juga dipakai untuk bahan pembersih lantai, lengkap sudah.....

Kenapa pakai SLS, ya itu tadi.... produsen bisa membuat sabun dengan harga yang murah. Kualitas?... kumaha aing, hehehe...

Kalau sabun yang aku bikin ini disebut sabun natural, memakai lima jenis minyak yang sangat bermanfaat untuk kulit, antara lain minyak zaitun, minyak kedelai, minyak kelapa, minyak sawit dan minyak castor, plus sedikit beeswax (lilin madu). Untuk aromanya ditambahkan Vanilla fragrance, warna coklat adalah warna alami yang keluar dari sabun itu sendiri.

Sabun natural juga mengandung gliserin alami yang sangat bermanfaat untuk menjaga kelembaban kulit, mencegah kulit menjadi kering. Anda tidak perlu memakai hand body lotion lagi, karena dengan memakai sabun natural kulit halus sepanjang hari.....

Ingin membuat sabun mandi sendiri silakan baca postingan saya di sini

komodo


Dunia


Komodo, Wakil Indonesia di 7 Keajaiban Dunia
Dari 28 kandidat, akan dipilih tujuh keajaiban dunia yang paling banyak mendapat suara.
Selasa, 29 Juni 2010, 17:37 WIB
Muhammad Firman, Harriska Farida Adiati
Komodo (Antara/Puspa Perwitasari)

VIVAnews - Fase ketiga kompetisi tujuh keajaiban dunia atau New7Wonders of Nature sudah dimulai. Pulau Komodo, satu-satunya wakil Indonesia dalam ajang tersebut berada dalam kelompok 14 besar dari total 28 finalis.

Pulau Komodo sudah melewati dua fase sebelumnya dengan sukses. Fase pertama, berlangsung sejak Desember 2007 hingga 7 Juli 2009, dilakukan untuk memilih 77 nominasi. Kemudian, dari 77 nominasi tersebut terpilih 28 kandidat finalis yang diumumkan pada 21 Juli 2010.

Dari 28 kandidat finalis resmi tersebut, akan dipilih tujuh keajaiban dunia yang paling banyak mendapat suara dari berbagai negara di dunia. Pengumuman tujuh keajaiban dunia tersebut akan dilaksanakan pada 11 November 2011.

Pulau Komodo, yang jadi andalan Indonesia dalam ajang New7Wonders of Nature punya keunggulan di banding lokasi-lokasi lainnya, apalagi kalau bukan komodo, satwa langka yang dipercaya sebagai ‘dinosaurus terakhir’ di muka bumi.

Taman Nasional Komodo yang meliputi Pulau Komodo, Rinca and Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo. Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam satwa, termasuk binatang-binatang laut.

Masyarakat dunia bisa memilih lokasi-lokasi mana yang layak berstatus keajaiban baru dengan mengunjungi situs www.new7wonders.com. Menurut Ketua New7Wonders, Bernard Weber, diharapkan satu miliar penduduk dunia akan berpartisipasi dalam voting.

Seperti dikutip dari laman New7Wonders, Selasa 29 Juni 2010, dalam kelompok 14 besar, selain Pulau Komodo, terdapat Sungai Amazon, Laut Mati, Grand Canyon, Halong Bay, Jeita Grotto, Puerto Princesa, Angel Fallas, Galapagos, Great Barrier Reef, Iguazu Falls, Jeju Island, Maldives (Maladewa), dan Vesuvius. (art)
• VIVAnews

manusia ural

“Ular adalah binatang yang ‘bodoh’, dengan indera dan alat gerak yang terbatas, namun mereka luar biasa hebat”

Ular adalah salah satu binatang yang paling ditakuti oleh manusia. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari anggapan bahwa semua ular memiliki bisa, perasaan jijik, hingga orang-orang yang bahkan tidak tahu alasannya takut dengan ular. Sebagai bagian dari rantai makanan, ular memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem. Mungkin di sekolah dasar kita sering mendengarkan materi betapa besar jasa ular yang telah memangsa tikus, sehingga sawah Pak Tani bebas dari hama.

Di dunia sendiri ada sekitar 1800 spesies ular dan ratusan jenisnya ada di Indonesia. Hal ini tidak mengherankan mengingat Indonesia adalah negara tropis sehingga memiliki vegetasi yang relatif banyak. Vegetasi ini menjadi habitat bagi satwa-satwa termasuk ular. Oleh karena itu di Indonesia ular hampir bisa ditemukan dimana-mana termasuk di pemukiman warga.Ketakutan terhadap ular sebetulnya hal yang wajar, mengingat ular adalah salah satu binatang yang berbahaya. Beberapa dari mereka memiliki racun, dan jenis ular besar seperti sanca dan boa mampu melilit mangsanya hingga tewas. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua ular mematikan. Ular cenderung menghindar ketika berjumpa dengan manusia. Mereka menyerang jika dalam kondisi terancam.

Ada beberapa penelitian menarik mengenai ketakutan seseorang terhadap ular. Judy S. DeLoache and Vanessa LoBue dari Universitas Virginia menemukan fakta bahwa ketakutan terhadap ular merupakan hasil evolusi manusia sebagai bagian dari mamalia. Ketakutan merupakan bentuk pertahanan diri manusia menghindari risiko yang mungkin mengancam keselamatan dirinya. Misalnya orang yang berteriak histeris melihat ular sebetulnya merupakan reaksi pertahanan diri dengan harapan agar ada orang lain yang menyelamatkan dirinya. Kedua peneliti tersebut menggunakan subjek bayi yang berusia 1-2 tahun yang memperlihatkan ular melalui video maupun gambar dan membandingkannya dengan binatang lain melalui metode yang sama. Hasilnya adalah bahwa bayi mengurangi intensitas melihat tayangan ular jika dibandingkan dengan binatang lain seperti jerapah. Tentu sulit menerima bahwa reaksi ini merupakan bentuk ketakutan. Namun perlu diketahui bahwa subjek adalah bayi yang memiliki perilaku lebih terbatas jika dibandingkan dengan orang dewasa termasuk perilaku takut. Secara umum hasil penelitian ini menegaskan bahwa perasaan takut terhadap ular merupakan naluri bawaan manusia sebagai mamalia. Mengingat ular juga memangsa mamalia :D

Selain itu ada penelitian tentang ketakutan terhadap ular yang dilakukan oleh Pavol Prokop, Murat Ozel, Muhammet UÅŸakc. Subjek dari ketiga peneliti ini adalah mahasiswa yang berasal dari Slovakia dan Turki. Beberapa temuan menarik adalah bahwa wanita ternyata memiliki tingkat ketakutan yang lebih tinggi terhadap ular jika dibandingkan dengan pria. Hal ini disebabkan oleh keyakinan pada diri wanita bahwa ia kurang mampu dalam menghadapi situasi yang membahayakan dirinya, salah satunya adalah kelemahan secara fisik. Selain itu wanita juga lebih percaya mitos mitos negatif mengenai ular Temuan kedua adalah bahwa mahasiswa yang berasal dari jurusan biologi memiliki tingkat ketakutan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal jurusan lain. Hal ini disebabkan pengetahuannya terhadap makhluk hidup termasuk ular yang lebih realistis dan logis. Temuan ketiga adalah bahwa mahasiswa yang memiliki hewan peliharaan memiliki ketakutan yang lebih rendah terhadap ular jika dibandingkan mahasiswa yang tidak memelihara hewan peliharaan. Hal ini disebabkan memelihara hewan akan membuat seseorang memiliki pengetahuan tentang karakteristik hewan,meningkatkan intensitas hubungan sesuatu yang terkait dengan alam, serta menumbuhkan perasaan empati. Dan yang terakhir hasil dari penelitian ini adalah bahwa ketakutan terhadap ular juga dipengaruhi oleh sejauh mana wawasan, pengetahuan serta mitos-mitos yang ia percayai tentang ular.

Dari kedua penelitian di atas kita bisa menemukan bagaimana treatmen atau penanganan yang mungkin dilakukan agar ketakutan terhadap ular bisa dikurangi. Biasanya ada beberapa situasi yang mengharuskan kita berada di lingkungan yang membuat potensi kita bertemu dengan ular lebih tinggi. Misalnya pekerjaan sebagai tentara, tukang kebun, petugas kebun binatang, penjaga hutan dll. Tentu sangat merepotkan jika orang yang berprofesi seperti yang sudah disebutkan di atas, memiliki ketakutan yang luar biasa terhadap ular.

1. Eugena Dobois,
001-duboisDia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung.
• Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)
• Fosil lain yang ditemukan adalah :
Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, H erectus 17Erectus berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
• Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
• Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo

Peta Penemuan Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah – Jawa Timur
1. Sangiran
2 . Sambungmacan
3 . Sonde
4 . Trinil
5 . Ngandong
7 . Kedung Brubus
8 . Kalibeng
9 . Kabuh
10 . Pucangan
11 . Mojokerto (Jetis-Perning)
2. G.H.R Von Koeningswald


Hasil penemuannya adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di Perning, 1_Meganthropus_PalaeojavanicusMojokerto. Tahun 1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
3. Penemuan lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam (kudus).
4. Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo.
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah :
• Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina), dan Cina.
• Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus Pekinensis.
• Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo Neaderthalensis.
• Menurut Dubois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid.
Jenis-jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis :
1. Meganthropus
2. Pithecanthropus
3. Homo
Jenis manusia Purba Pithecanthropus
Ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia :
1. Ciri Meganthropus :
• Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
• Badannya tegak
• Hidup mengumpulkan makanan
• Makanannya tumbuhan
• Rahangnya kuat
2. Ciri Pithecanthropus :
• Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
• Hidup berkelompok
• Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
• Mengumpulkan makanan dan berburu
• Makanannya daging dan tumbuhan
3. Ciri jenis Homo :
• Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
• Muka dan hidung lebar
• Dahi masih menonjol
• Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya



CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :
• Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
• Bentuk budaya yang bersifat Material
i. Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
• Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
• Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
ii. Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
• Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan
• Bersifat Sedenter (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
iii. Sistem bercocok tanam/pertanian
• Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
• Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
• Sistem huma untuk menanam padi
• Belum dikenal sistem pemupukan
iv. Pelayaran
Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah (kompas)
v. Bahasa
• Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
• Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa.

jenis fosil manusia purba Indonesia:

01. Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran).
02. Pithecanthropus Robustus (Trinil).manusia-purba
03. Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil).
04. Pithecanthropus Dubius (Jetis).
05. Pithecanthropus Mojokertensis (Perning).
06. Homo Javanensis (Sambung Macan).
07. Homo Soloensis (Ngandong).
08. Homo Sapiens Archaic.
09. Homo Sapiens Neandertahlman Asia.
10. Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung)
11. Homo Modernman.

Dede, seorang nelayan mengalami luka gores saat masih remaja. Anehnya, setelah itu beberapa bagian tumbuhnya ditumbuhi sejenis kutil menyerupai akar pohon.

Kondisi Dede (35 tahun), seorang nelayan, sungguh sangat mencengangkan para ahli medis ketika melihat kutil-kutil seperti “akar pohon” tumbuh di lengan dan kakinya. Menurutnya, keadaan bagian tubuhnya itu mulai terjadi perubahan setelah lututnya tergores semasa remaja dulu.

Karena kelainan pertumbuhan fisik, Dede tidak mampu menjalani tugas-tugas seharian. Tragisnya, dalam kondisi miskin karena tak bisa bekerja dengan baik, ia ditinggalkan istrinya. Dede lalu terpaksa membesarkan dua anaknya yang kini berusia belasan tahun. “Saya hanya bisa pasrah dengan takdir ini. Apalagi para dokter yang memeriksa saya, tidak sanggup mengobati penyakit saya,” katanya. Untuk menafkahi keluarganya, dia bergabung dengan hiburan keliling "Pertunjukan Mengerikan" bersama para penyandang penyakit aneh lainnya.

Namun, kepasrahan hatinya itu, ternyata berbuah pengharapan bagi kesembuhan penyakitnya. Seorang pakar dermatologi asal Amerika yang terbang menuju tempat tinggal Dede di selatan Jakarta mengungkapkan, telah mengidentifikasi penyakitnya.

Usai memeriksa sample luka dan darah Dede, Dr Anthony Gaspari dari Universitas Maryland menyimpulkan penyakit yang dideritanya itu disebabkan sebuah virus diberinama human papilloma virus (HPV). Pada umumnya, virus ini menyebabkan terjadi infeksi sehingga kutil-kutil kecil tersebut berkembang pada tubuh si penderita.

Masalah yang dialami Dede, menurut Gaspari, ia hanya memiliki sifat genetik yang angka sehingga menghalangi sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, virus tersebut menguasai “mesin seluler” sel-sel kulitnya sehingga terbentuklah kutil-kutil aneh dalam jumlah besar yang tumbuh seperti pohon di tangan dan kakinya.

“Jumlah sel darah putih pada diri Dede pun sangat rendah. Saya semula mengira dia mengidap virus AIDS. Namun sejumlah tes menunjukkan dirinya tidak mengidap virus tersebut sehingga memperjelas kesimpulan bahwa kondisi Dede adalah sesuatu yang langka dan lebih misterius,” katanya.

Di luar dari penyakit anehnya, Dede menjalani kehidupannya dengan sehat tidak seperti penderita lain yang mengalami gangguan dengan sistem kekebalan tubuh dan baik orang tuanya maupun saudara-saudaranya tidak ada seorang pun yang menderita kelainan seperti itu. “Kondisi seperti dia ini diperkirakan kurang dari satu dalam sejuta orang,” ujar Gaspari.

Gaspari yang terlibat dalam kasus ini melalui Discovery Channel merasa yakin bahwa kondisi Dede bisa disembuhkan dengan mendapatkan sintetis vitamin A setiap harinya yang bisa menahan pertumbuhan kutil-kutil tersebut.

“Dia tidak akan memiliki tubuh yang normal dan sempurna, tapi setidaknya ukuran kutil di tubuhnya bisa berkurang dan dia bisa menggunakan tangannya. Selang tiga hingga enam bulan, kutil-kutil tersebut akan menjadi kecil dan jumlahnya kian berkurang. Dia akan menjalani kehidupannya lebih normal lagi,” jelas Gaspari.

Dr Gaspari berharap dia bisa mendapatkan obat-obatan gratis dari sejumlah perusahaan farmasi. Obat-obatan tersebut akan diurus sejumlah dokter Indonesia di bawah pengawasannya. Untuk pemeriksaan lebih lanjut terhadap penyakit langka Dede, dokter ini berniat akan membawanya ke Amerika, namun terganjal hambatan birokrasi dan finansial. THE TELEGRAPH